Selasa, 31 Januari 2012

1 juni 2011, 22.00 WITA

WHEN THE ANIMALS ATTACK OUR DORMITORY

Malam ini menjadi malam yang penuh warna. Seru, kocak, heboh. Pokoknya hanya ada senyum dan tawa jika mengingat moment ini.

Awal juni yang membiaskan keceriaan

Bermula dari munculnya “gerombolan” semut hitam di depan kamar Miftahun Najaah. Ribuan semut membentuk koloni dan barisan, sehingga tampak kontras dengan dinding dan lantai putih asrama.

Pemandangan ini tentu saja mengejutkan. Soalnya it’s the first time. Maka ekspresi yang muncul kemudian adalah rasa geli, jijik, n takut berlebihan (especially bagi akhwat yang phobia ama the itsy bitsy animal. Siapa coba???).

Hmm, tapi hal ini ga bisa dibiarin dong. Karena semut-semut itu ngumpulnya di kamar miftahun najaah, maka yaa, mau ga mau a’dhooul hujrah (anggota kamar) MN jadi kebagian tugas buat membasmi those black ants.

Yach, di saat mereka pada belajar buat ulangan besok (biologi), terpaksa deh penghuni kamar MN n santri lain yang ada di kamar tersebut harus berbenah sejenak.

Dengan kapur ajaib, mereka pada sibuk corat coret dinding n lantai. Membuat garis-garis acak yang membuat semut-semut itu kocar-kacir, plus puyeng akibat aroma zat kimia dari kapur tersebut. Dan akhirnya, perlahan namun pasti those black ants berguguran satu persatu (gugur bunga kali) alias koit. Inna lillah (afwan ya namlah. Terpaksa kami berlaku sadis malam ini, ulahmu bikin santri pada ketakutan sih, hiks hiks hiks).

Selamat dari serangan semut, ternyata ada hewan lain yang juga imut numpang lewat. It is a black mouse ternyata. Wah, wah, wah. Heran deh. Malam ini hewan-hewan kok pada membuat “penampakan “ ya? Mereka tahu kali kalo besok, srikandi-srikandi Al manawwarah bakal ujian biologi. Makanya, mereka pada datang ngunjungin asrama. Secara, biologi kan ilmu yang membahas anatomi makhluk hidup (termasuk hewan). Jadi, lewat hafalan atau diskusi santri yg lagi belajar, mereka jadi tahu n kenal terhadap diri mereka sendiri. (maksa banget alasannya, hehehe…)

For your info, tikus itu menjadi musuh bersama di asrama. So, kunjungannya malam ini bakal menutup riwayatnya. Maka, hanya ada satu kata untukmu tikus kecil, DEAD.

Dipimpin oleh Pembina (Ustdzh. Naylal Izzah), perburuan pun dimulai.Si tikus lari n ngumpet di belakang lemari koperasi. Dengan sapu,belakang lemari pun diobok-obok, biar tikusnya pergi. Ga lama, si tikus keluar, tapi malah ngibrit ke kamar Mathla’ul Anwar. Pintu tertutup, tapi dengan gesit si imut bisa lolos lewat bawah pintu.

Penghuni kamar MA yg tadinya adem ayem saja saat eksekusi semut dilakukan pun panic, saat tahu kamarnya kemasukan tikus. Yang lagi tiduran terbangun,

yang belajar pun berhenti. Ga rela ada tikus ngendon di kamar mereka.

And , si imut pun tetap diburu. Suasana jadi ramai. Penghuni kamar lain juga pada gabung ke kamar MA. Semua ingin menyaksikan riwayat sang tikus soalnya.

Wah, si tikus ini lincah juga ternyata. Susah banget ditaklukkan. Sampe butuh dua sesi. Padahal para santri udah nyiapin alat-alat buat eksekusi lho. Sapu, lap kaki, sampe kardus-kardus segala. Sang eksekutor juga banyak (penonton apalagi). Sempat ketangkap sih tikusnya, tapi lepas lagi. Si tikus mulai ngacir sana-sini. Dari kamar MA kembali lagi ke balik lemari koperasi. Suasana pun kembali heboh. Apalagi Perburuan ditingkahi dengan jeritan, teriakan, tawa, & cekikikan. Yang ketakutan sampe nangis juga ada (Siapa ya??? Hmm, hmm…)

Mungkin karena tikusnya udah capek dikejar-kejar terus, akhirnya ia berhasil ketangkap. Dengan aksi heroic n gagah berani, si Dewi nangkap si tikus dengan tangan kosong. Dia megang ekornya n dipegang dengan posisi terbalik. Wuih, jago banget tuh. Yakin, seisi asrama yang berani megang si tikus secara langsung kayaknya cuma Dewi deh. Yang lain mana berani. Liat aja geli. Ckckck, ternyata di balik sikapnya yang diiiaaaaaam n tanpa suara, do’I punya kelebihan luar biasa (bisa jadi pawang tuh, hehe becanda guys). Anyway, two thumbs up for your brave & your heroic action, girl! Let’s give big hands 4 her. Plok, plok, plok….!

Namun, perburuan belum berakhir. Si tikus kembali lepas, soalnya tangan si Dewi digigit. Ya, jelas aja dilepas. Gigi-gigi tikus kan tajam n runcing. Tapi tenang, itu ga berlangsung lama kok. Si tikus kembali masuk perangkap.

Oya, teriakan n jeritan santri ternyata terdengar melengking di malam itu. Ya iyalah, orang-orang udah nyenyak tidur, di asrama ributnya minta ampun. Sampe-sampe Pak Malinta datang ke asrama pas saat tikus terperangkap. Beliau pikir ada ular, sampe jeritan santri sekencang itu. Ternyata cuma tikus (gitu kali pikir beliau. Dasar santri2 aja yang pada heboh plus lebay). “Afwan daeng” (ingat celetukan si Naylal Ma’rifah. Sejak kapan coba Pak Malinta jadi her brother? Ada-ada saja, hihihihi).

Last but not least, si tikus belum nyerah juga. Dia kembali ngacir ke depan kamar Manba’ul khaerat. Namun itu ga lama. Dengan gesit (ceie), Sulpa (yg juga pembawaannya diam n kalem) berhasil menjebak si tikus dengan menggunakan kaleng biscuit. (Surprise, santri-santri “pendiam” jadi beraksi t.o.p b.g.t malam ini). Posisi si tikus cukup mengenaskan juga sih. Kaleng menjepit leher soalnya. Dan tamatlah riwayatnya. Ia dibawa oleh Pak Malinta. Aasif laky a fa’ru. (Makanya, tell your friends. Don’t come to our dormitory again, coz we will kill you. Waspadalah!!!)

Phuf. Melelahkan juga ternyata. Meski begitu, malam ini bakal jadi the unforgettable moment, apalagi aksi para santri saat perburuan tikus sempat direkam dalam dua sesi. So, biar lebih jelas dengan ekspresi mereka saat “hunting” berlangsung, check it out di video rekaman aja. Di situ keliatan banget kelucuan n kehebohan yang terjadi. It’s so expressive, natural, spontan n out of control. Ada yang panic n latah, ada yg kerjanya lompat-lompat ga jelas, ada yg teriak-teriak doang (but no action), ada yang duduk manis, sampe ada yang nangis. Seru pokoknya…!!!

Hmm, plong rasanya. Setelah beberapa hari ini terasa cukup menjenuhkan dengan jadwal ujian yang cuma 1 dalam sehari, akhirnya aksi teriak n jerit2 bikin pernafasan lega. Perburuan tikus terasa membawa new spirit buat semua, termasuk Pembina. Happy n funny, hahaha.

Ok, thanks girls. Keberhasilan penangkapan si tikus juga karena peran kalian semua. Ini kerja tim yang cukup solid. N semua punya andil. Thanks to Ustadzah Nayla yg udah mengomandoi perburuan ini. And 4 myself (yg udah ngerekam aksi heboh mereka lewat video n tulisan), hehehe narsis mode on :)

Oy, jangan sampe moment ini lewat begitu aja & ga ada pelajaran yg bisa kita petik. Let’s think, hikmah apa yg bisa kalian dapat. Bukan sekedar jeritan, teriakan n lucu-lucuan.Tapi cobalah liat perjuangan si tikus yg pantang menyerah.

Terkepung, lari, tertangkap, kabur n ketangkap lagi, hingga akhirnya say good bye. Dia, hewan yang ga punya akal, kecil,item, dekil, diburu berama-ramai oleh belasan orang pula. Tapi dia mampu berjuang. Antunna juga harusnya berjuang pantang menyerah.Masa mau kalah sama tikus? Ga kan???

So, keep your spirit n struggle for your bright future…!!

Ilal liqo'....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar